TUJUAN HMI
By Himpunan Mahasiswa Islam
klik
plissss http://adf.ly/J3BS0
tujuan HMI adalah “Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam, dan bertangung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT” (pasal 4 AD HMI). Dari tujuan tersebut dapat dirumuskan menjadi lima kualitas insan cita, yakni kualitas insan akademis, kualitas insan pencipta, kualitas insan pengabdi, kualitas insan bernafaskan Islam, dan kualitas insan yang bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.
tujuan HMI adalah “Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam, dan bertangung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT” (pasal 4 AD HMI). Dari tujuan tersebut dapat dirumuskan menjadi lima kualitas insan cita, yakni kualitas insan akademis, kualitas insan pencipta, kualitas insan pengabdi, kualitas insan bernafaskan Islam, dan kualitas insan yang bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.
Kualitas
insan cita HMI adalah merupakan dunia cita yang terwujud oleh HMI di
dalam pribadi seorang manusia yang beriman dan berilmu pengetahuan serta
mampu melaksanakan tugas kerja kemanusiaan. Kualitas tersebut sebagaimana dalam
pasal tujuan (pasal 4 AD HMI) adalah sebagai berikut :
1. Kualitas Insan
Akademis
·
Berpendidikan Tinggi, berpengetahuan
luas, berfikir rasional, obyektif, dan kritis.
·
Memiliki kemampuan teoritis,
mampu memformulasikan apa yang diketahui dan dirahasiakan. Dia selalu berlaku
dan menghadapi suasana sekelilingnya dengan kesadaran.
·
Sanggung berdiri sendiri dengan
lapangan ilmu pengetahuan sesuai dengan ilmu pilihannya, baik secara
teoritis maupun tekhnis dan sanggup bekerja secara ilmiah yaitu
secara bertahap, teratur, mengarah pada tujuan sesuai dengan
prinsip-prinsip perkembangan.
2. Kualitas Insan
Pencipta : Insan Akademis, Pencipta
·
Sanggup melihat
kemungkinan-kemungkinan lain yang lebih dari sekedar yang ada dan bergairah
besar untuk menciptakan bentuk-bentuk baru yang lebih baik dan bersikap
dengan bertolak dari apa yang ada (yaitu Allah). Berjiwa penuh dengan gagasan-gagasan
kemajuan, selalu mencari perbaikan dan pembaharuan.
·
Bersifat independen dan terbuka,
tidak isolatif, insan yang menyadari dengan sikap demikian potensi, kreatifnya
dapat berkembang dan menentukan bentuk yang indah-indah.
·
Dengan ditopang kemampuan
akademisnya dia mampu melaksanakan kerja kemanusiaan yang disemangati ajaran
islam.
3. Kualitas Insan
Pengabdi : Insan Akdemis, Pencipta, Pengabdi
·
Ikhlas dan sanggup berkarya demi
kepentingan orang banyak atau untuk sesama umat.
·
Sadar membawa tugas insan
pengabdi, bukannya hanya membuat dirinya baik tetapi juga membuat kondisi
sekelilingnya menajdi baik.
·
Insan akdemis, pencipta dan
mengabdi adalah yang bersungguh-sungguh mewujudkan cita-cita dan ikhlas
mengamalkan ilmunya untuk kepentingan sesamanya.
4.
Kualitas Insan yang bernafaskan islam : Insan Akademis, pencipta dan
pengabdi yang ber nafaskan Islam
·
Islam yang telah menjiwai dan
memberi pedoman pola fikir dan pola lakunya tanpa memakai merk Islam. Islam
akan menajdi pedoman dalam berkarya dan mencipta sejalan dengan nilai-nilai
universal Islam. Dengan demikian Islam telah menapasi dan menjiwai karyanya.
·
Ajaran Islam telah berhasil
membentuk “unity personality” dalam dirinya. Nafas Islam telah membentuk
pribadinya yang utuh tercegah dari split personality tidak pernah ada dilema
pada dirinya sebagai warga negara dan dirinya sebagai muslim insan ini telah
mengintegrasikan masalah suksesnya dalam pembangunan nasional bangsa kedalam
suksesnya perjuangan umat islam Indonesia dan sebaliknya.
5.
Kualitas Insan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur
yang diridhoi oleh Allah SWT :
·
Insan akademis, pencipta dan
pengabdi yang ber nafaskan islam dan bertanggungjawab atas terwujudnya
masyarakat adil makmur yang diridhoi oleh Allah SWT.
·
Berwatak, sanggup memikul
akibat-akibat yang dari perbuatannya sadar bahwa menempuh jalan yang
benar diperlukan adanya keberanian moral.
·
Spontan dalam menghadapi tugas,
responsip dalam menghadapi persoalan-persoalan dan jauh dari sikap apatis.
·
Rasa tanggungjawab, takwa kepada
Allah SWT, yang menggugah untuk mengambil peran aktif dalam suatu bidang dalam
me wujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT.
·
Korektif terhadap setiap langkah
yang berlawanan dengan usaha mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.
·
Percaya pada diri sendiri dan
sadar akan kedudukannya sebagai “khallifah fil ard” yang harus
melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan.
Pada pokoknya insan cita HMI merupakan “Man of future”
insan pelopor yaitu insan yang berfikiran luas dan berpandangan jauh,
bersikap terbuka, terampil atau ahli dalam bidangnya, dia sadar apa yang
menjadi cita-citanya dan tahu bagaimana mencari ilmu perjuangan untuk secara
kooferatif bekerja sesuai dengan yang dicita-citakan. Ideal type dari hasil
perkaderan HMI adalah “man of inovator” (duta-duta pembantu). Penyuara “Idea
of Progress” insan yang berkeperibadian imbang dan padu, kritis, dinamis,
adil dan jujur tidak takabur dan bertaqwa kepada Allah Allah SWT. Mereka
itu manusia-manusia uang beriman berilmu dan mampu beramal saleh
dalam kualitas yang maksimal (insan kamil)
Dari
liam kualitas lima insan cita tersebut pada dasarnya harus memahami dalam tiga
kualitas insan Cita yaitu kualitas insan akademis, kualitas insan pencipta dan
kualitas insan pengabdi. Ketiga insan kualitas pengabdi tersebut merupakan
insan islam yang terefleksi dalam sikap senantiasa bertanggung jawab atas terwujudnya
masyarakat adil dan makmur yang ridhoi Allah SWT.
Yang dimaksud dengan masyarakat adil makmur yang diridhoi
Allah SWT adalah masyarakat yang menjalankan kehidupannya selalu berlandaskan
atas asas keadilan sehingga tercapai kemakmuran dan dalam perjalanan pencapaian
masyarakat adil makmur tersebut tidak mendobrak aturan Allah yang tertuang
dalam Al-Qur’an sehingga adil makmur yang dicapai oleh masyarakat meruapak adil
makmur yang dikehendaki oleh Allah SWT. Jadi setiap usaha dalam pencapaian
masyarakat adil makmur harus berpedoman pada ajaran Islam yang tertuang dalam
Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar